Frozen Food Sehat untuk Anak-Anak

Frozen Food Sehat untuk Anak-Anak – Berbicara makanan beku, hari ini begitu banyak orang menjadikan Frozen Food sebagai pivot bisnis karena tuntutan keadaan. Ya, semenjak pandemi Covid-19 merebak kali pertama di Indonesia — jamak masyarakat yang merasakan manfaat positif dari adanya metode menyimpan makanan dengan cara dibekukan atau lazim disebut dengan Frozen Food (makanan beku).

Dan berbicara makanan sehat, kali ini redaksi ingin membahas secara singkat tentang Frozen Food Sehat untuk Anak-Anak. Fast food atau makanan cepat saji kini kerap disimpan dalam lemari es agar beku sehingga lazim dikenal dengan sebutan frozen food.

Langkah ini sebagai upaya menyajikan makanan dalam waktu singkat namun penyimpanannya bisa memakan waktu yang lama, penyajiannya mudah dan mampu menghemat biaya proses penyajian. Dan kondisi dari sebagian masyarakat terutama kaum ibu yang tidak sempat memasak karena kesibukan lain, dengan adanya frozen food menjadi jalan keluar yang baik ketika hendak menyiapkan makanan bagi anak-anak.

Lalu timbul pertanyaan, “Sehatkah bila makanan beku atau Frozen Food dikonsumsi oleh anak-anak kita? “Frozen food apa saja yang sehat untuk dikonsumsi? “Bagaimana memilih frozen food yang sehat untuk anak?

Frozen Food Sehat untuk Anak-Anak

Salah satu dari dua penulis buku, “Superfoods for Dummies & Clinical Anatomy for Dummies”, Shereen Lehman, MS – pakar gizi menyebutkan bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas itu kembali lagi pada kandungan nutrisi yang terdapat dalam frozen food itu sendiri.

Proses membekukan makanan tidak membuat makanan tersebut menjadi sehat atau tidak. Namun itu semua tergantung pada kandungan nutrisi dari frozen food tersebut. Makanan beku bisa sehat sekali bila itu buah-buahan dan sayuran, sebaliknya makanan seperti; pizza, makanan ringan makanan pembuka bila dibekukan akan menjadi sangat tidak sehat.

Sebuah penelitian dari Journal of Nutrition Education and Behavior, menyebutkan bahwa anak yang lebih banyak mengonsumsi frozen food akan berenergi besar secara keseluruhan namun tidak baik bagi tubuh. Seperti gula, natrium, dan asupan lemak jenuh. Sebab itulah ketersediaan frozen food di rumah dapat berkontribusi terhadap asupan makanan anak yang lebih buruk bila kita tidak pintar-pintar memilihnya.

Ahli gizi klinis asal India; Monisha Ashokan menyatakan bahwa bahan kandungan pada frozen food memiliki efek samping yang dapat merugikan tubuh seperti makanan yang mengandung minyak kelapa sawit terhidrogenasi yang memiliki lemak trans berbahaya. Pengawet seperti pati, sirup jagung yang terbuat dari glukosa dan ada di frozen food ini dicatat sebagai zat karsinogenik.

Pada makanan siap saji tertentu terdapat kandungan natrium yang juga tinggi berpotensi sebagai pemicu penyakit — seperti; tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol pada setiap orang dalam usia yang sangat muda. Dan pembekuan makanan tidak memengaruhi jumlah kalori, kandungan serat, atau jumlah mineral.

Shereen mengatakan, “Ada perbedaan pada beberapa vitamin, seperti folat dan vitamin C. Tetapi, sebagian besar kandungan gizi akan dipertahankan setelah pembekuan.” Ini juga berlaku untuk jumlah kandungan lemak, protein, karbohidrat atau gula. Saran terbaik para ahli gizi menjelaskan kepada masyarakat agar mengurangi memilih frozen food yang berbahan dasar ayam dilapisi tepung.

Frozen Food Sehat untuk Anak-Anak

Pembaca … Di saat kita hendak memilih frozen food yang sehat untuk anak, ada baiknya kita cermat mencari produk yang tidak mengandung banyak gula, natrium, atau saus berkalori tinggi. Dan untuk makanan beku kategori sayuran, biasakanlah kita untuk memilih produk yang mengandung saus. Untuk makanan beku kategori buah-buahan, pilih buah yang dibekukan tanpa tambahan gula atau sirup.

Daging beku, ikan, makanan laut serta unggas merupakan makanan terbaik yang bisa dibekukan (frozen food terbaik). Apalagi jika dibuat tanpa bahan tambahan. Pembaca bisa memilih dada ayam beku polos, udang tawar serta ikan fillet yang tidak dilapisi tepung roti.