Pengembangan Level UMKM Bersama 100 Pelaku UMKM di Grand Tebu Hotel Bandung

Pengembangan Level UMKM Bersama 100 Pelaku UMKM di Grand Tebu Hotel Bandung -- Belum lama ini (Rabu, 27/12) telah diselenggarakan Sosialisasi IKHF dengan tema besarnya, Pengembangan Level UMKM di Daerah. Acaranya berlangsung dari pagi hingga sore di Grand Tebu Hotel lantai 17 sebanyak 100 orang peserta yang dibagi ke dalam 2 kelas.

Peserta selain dari Bandung, ada pula yang dari Cianjur, dan Kabupaten Bandung seperti dari Cimaung Pangalengan, dan Pasirjambu Ciwidey.

Ada 2 orang yang menjadi pemateri yaitu, Ade Truna dan Shinta W. Kusuma bertujuan memberikan wawasan tentang strategi pemasaran yang efektif sehingga UMKM dapat mencapai lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.

"Saya merasa senang menyimak cerita sukses peserta yang penuh dengan pengalaman bisnis online," ungkap Ade Truna.

Pengembangan Level UMKM Bersama 100 Pelaku UMKM di Grand Tebu Hotel Bandung

Dalam sebagian paparannya, Adetruna menyebutkan bahwa, berdasarkan survei pada 2020, 11,7 juta pemilik bisnis di Indonesia memasarkan produk dan jasa secara online.

Dan hasil survei dari 100 orang pebisnis dengan industri yang beragam, menyatakan bahwa 93% perlu mengalihkan bisnisnya ke daring (online). 

Dari semua peserta Sosialisasi Ditjen IKHF Kementerian Perindustrian tersebut yang terbilang menonjol karena keaktifannya di kelas - Kang Adetruna (panggilan akrabnya-red) menyebutkan beberapa nama, seperti Acuksae, Bengkel Kontainer, Etalase Renang, Mamata Craft dan Lemonada.

"Bahkan saya memetik pelajaran dari beragam cerita yang mereka sampaikan, menarik, tegas dan menginspirasi," tutupnya.

Sekilas tentang IKHF

Direktorat Jenderal Industri Kimia Hilir dan Farmasi (IKHF) di bawah Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan penguatan industri 4.0, pembinaan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, rencana pemanfaatan sumber daya alam bagi industri, pembinaan industri hijau dan industri strategis, pembinaan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, perencanaan dan pembinaan standardisasi industri, pembinaan jasa industri, dan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha industri pada industri kimia hulu, industri kimia hilir, industri farmasi, industri semen, industri keramik, dan industri pengelolaan bahan galian nonlogam, serta industri tekstil, industri kulit, dan industri alas kaki.

-

-

-

- 

Dapatkan Informasi Lainnya di Google News