Mahasiswa STEI ITB Raih Juara 1 Lomba ICT Nasional dalam Indonesia Digital Talent Day

Mengutip pemberitaan seputar Lomba Jaringan Komputer di portal resmi ITB, disebutkan bahwa Yeremias Mangu, mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), berhasil meraih juara 1 dalam lomba ICT Nasional bidang jaringan komputer yang diselenggarakan pada Rabu (20/12/2023) di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Mahasiswa STEI ITB Raih Juara 1 Lomba ICT Nasional dalam Indonesia Digital Talent Day (Istimewa)

Mahasiswa STEI ITB Raih Juara 1 Lomba ICT Nasional dalam Indonesia Digital Talent Day

Yeremias adalah mahasiswa afirmasi ITB angkatan 2022 asal Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) yang diikutinya bertujuan memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia agar lebih mudah mengakses pendidikan tinggi.

Meski berasal dari NTT, Yeremias telah menetap di Jawa Barat selama beberapa tahun. Sebelum berkuliah di ITB, dia menyelesaikan pendidikan SMA di Sukabumi, Jawa Barat.

Sebagai mahasiswa afirmasi, Yeremias tetap bersemangat mencetak prestasi. Selain berprestasi di bidang akademis, dia juga mengeksplorasi minat dan bakatnya, khususnya dalam bidang jaringan komputer. Oleh karena itu, Yeremias memberanikan diri mengikuti lomba tersebut.

"Persiapan sudah dilakukan sejak Juni tahun lalu. Lomba ini tentang jaringan komputer, yang sebenarnya belum diajarkan di jurusan saya," katanya pada Jumat (5/12/2024).

Yeremias mempelajari jaringan komputer secara otodidak. Selama kurang lebih tiga bulan, dia belajar mandiri melalui internet, termasuk YouTube dan website khusus jaringan komputer. Dia juga aktif bertanya kepada dosen dan kakak tingkat serta membuat target belajar saat liburan.

"Saya banyak belajar dari internet, misalnya YouTube, juga ada website khusus untuk jaringan komputer. Selain itu saya juga aktif bertanya kepada dosen dan kakak tingkat. Saat liburan, saya pun membuat target belajar sendiri," ungkapnya.

Dukungan dari teman-teman dan orang tua semakin menguatkan keyakinan Yeremias untuk mengikuti lomba. Orang tua Yeremias kini bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia.

Dengan prestasinya tersebut, Yeremias berharap dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat di masa depan, tidak hanya bagi ITB, tetapi juga bagi wilayah asalnya di Pulau Flores, NTT. Yeremias bermimpi membuat perubahan di tempat kelahirannya dan memajukan berbagai bidang, termasuk teknologi dan internet.

"Saya berharap dapat memberikan sumbangsih untuk memajukan jaringan internet di NTT, yang kondisinya masih kurang baik. Saya juga ingin membuka lapangan pekerjaan di sana," tuturnya.

Mahasiswa STEI ITB Raih Juara 1 Lomba ICT Nasional dalam Indonesia Digital Talent Day

Dukungan ITB Terhadap Mahasiswa Afirmasi

Ninik Suhartini, S.T., MURP., Ph.D., dari KK Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota ITB, sekaligus wali dosen mahasiswa afirmasi ITB, turut bangga atas prestasi Yeremias.

Menurutnya, Yeremias tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mudah beradaptasi dan bersosialisasi di lingkungannya, sehingga dipercaya menjadi tutor bagi mahasiswa afirmasi lainnya.

"Baik secara akademik maupun sosial, Yeremias telah banyak memberikan dukungan kepada teman-teman afirmasi lainnya," katanya.

Berdasarkan UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pemerintah Indonesia berkewajiban meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi serta menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas dan kompetitif.

Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan akses pendidikan tinggi. Program afirmasi ini mencakup individu dari daerah tertinggal, keluarga kurang mampu, penyandang disabilitas, serta berprestasi di bidang olahraga, seni/budaya, keagamaan, dan Olimpiade Sains tingkat nasional atau internasional.

Meskipun begitu, Ninik menyampaikan bahwa mahasiswa afirmasi menghadapi berbagai tantangan, seperti beradaptasi dengan kehidupan kampus yang berbeda dengan lingkungan asal mereka.

"Mereka mungkin mengalami kesulitan beradaptasi. Tapi yang penting kita berusaha membesarkan hati mereka. Kami berusaha membantu menjembatani mereka dengan mahasiswa, dosen, dan lingkungan kampus," ucapnya.

Mahasiswa afirmasi di ITB berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Nias, Flores, Atambua, Papua, dan lainnya.

Beliau berpesan agar mahasiswa afirmasi tetap semangat dalam menjalani perkuliahan di ITB. Dia berharap mahasiswa tersebut dapat membawa perubahan signifikan bagi daerah asal mereka di masa depan.

"Anak-anak afirmasi semoga tetap semangat. Menjadi mahasiswa afirmasi adalah sebuah kehormatan. Mungkin nanti kalian akan menjadi penerus bangsa yang membuat perubahan dan berkontribusi untuk memajukan daerah asalnya," tandasnya.

Dapatkan Informasi Lainnya di Google News