Asal Usul dan Sejarah Desa Batukarut Kecamatan Arjasari

Asal Usul dan Sejarah Desa Batukarut Kecamatan Arjasari—Desa Batukarut sudah ada sejak zaman dahulu, meskipun waktu pembentukannya tidak diketahui dengan pasti. 


Asal Usul dan Sejarah Desa Batukarut Kecamatan Arjasari



Sejarah desa ini terkait erat dengan kebiasaan dan hal-hal unik di masyarakat. Nama Batukarut terdiri dari dua kata: "Batu" dan "Karut." 

Batu mengacu pada benda keras alami, sedangkan karut berarti sesuatu yang membelit atau mengikat. Menurut cerita dari para sesepuh, nama Batukarut berasal dari sebuah lokasi di mana terdapat batu besar yang tidak menyentuh tanah dan secara alami terikat oleh akar-akar yang menyelimutinya. 

Hingga kini, batu tersebut tetap dijaga sebagai simbol asal-usul nama Batukarut. Lokasinya berada di tengah persawahan warga di Kampung Batukarut Girang, RT 04/RW 09, Desa Batukarut.

Sebelum menjadi desa seperti sekarang, Batukarut merupakan bagian dari wilayah Kewedanaan Banjaran. Pada waktu itu, Arjasari dibagi menjadi tiga desa: Batukarut, Lebakwangi, dan Baros. 

Setelah itu, Batukarut dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Batukarut dan Mangunjaya. Saat ini, luas Desa Batukarut hanya mencapai 177,7 hektar. Pemekaran wilayah juga terjadi pada Kecamatan Pameungpeuk, di mana Arjasari kemudian berubah menjadi kecamatan. 

TAHUKAH ANDA? Hari ini Desa Batukarut menjadi bagian dari Kecamatan Arjasari, yang kini mencakup 11 desa hasil pemekaran.

Desa Batukarut adalah desa terdepan di Kecamatan Arjasari, di mana sebagian besar penduduknya memiliki gaya hidup semi-perkotaan yang berbeda dengan desa lainnya di kecamatan tersebut. 

Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh di berbagai pabrik karena banyak industri berdiri di wilayah Desa Batukarut. Dengan jumlah penduduk mendekati 11 ribu jiwa, banyak warga yang kondisi ekonominya masih tergolong rendah.

Menurut sejarah, Desa Batukarut pertama kali dipimpin oleh Bapak H. Apiluddin. Walaupun tahun awal jabatannya tidak diketahui, yang pasti adalah beliau mengakhiri masa jabatannya pada tahun 1883.

Di Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, terdapat Situs Bumi Alit Kabuyutan, yang menyimpan cerita sejarah menarik. Salah satu kisahnya adalah tentang batu yang terlindungi oleh pohon, dan cerita ini menjadi bagian dari legenda setempat.

Perpaduan unik antara batu dan pohon ini menjadi inspirasi lahirnya nama Desa Batukarut. Nama Batukarut sendiri diambil dari fenomena "Batu di Jero Karut," yang menggambarkan batu besar yang terjebak di dalam akar pohon, melambangkan keindahan alam dan filosofi yang mendalam.

Situs Bumi Alit Kabuyutan tidak hanya menyimpan nilai-nilai tradisi dan budaya, tetapi juga makna filosofis di setiap bangunan dan benda yang ada, termasuk fenomena batu di dalam pohon.

Filosofi dan tradisi yang terkandung dalam situs ini menginspirasi masyarakat untuk menjaga harmoni, kearifan, dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Warisan ini diharapkan akan terus dipertahankan untuk kebaikan bersama.

Pohon dan batu ini berada di tengah situs yang dikenal sebagai Situs Bumi Alit Kabuyutan, tepat di perbatasan antara Desa Batukarut dan Desa Lebakwangi.

Menurut Ahim Karhim (71), situs ini menjadi titik pertemuan antara kedua desa. Nilai-nilai filosofi yang ada di Desa Batukarut menjadikan Situs Bumi Alit Kabuyutan sebagai tempat bersejarah yang memadukan keajaiban alam, tradisi, dan kearifan lokal.

Fenomena "Batu di Jero Karut" mengajarkan kebijaksanaan dalam mengendalikan emosi, di mana batu melambangkan kekerasan dan karut mengingatkan untuk mengikatnya agar tetap terjaga. 

Nama Batukarut tidak hanya menjadi identitas desa, tetapi juga simbol penjagaan terhadap hawa nafsu untuk kesejahteraan dunia dan akhirat. Dengan demikian, warga Batukarut diharapkan menjadi teladan dalam menjaga ketenangan dan fokus pada kebaikan.

-
-
Dapatkan Informasi Lainnya di Google News
Asal Usul dan Sejarah Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Asal Usul dan Sejarah Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Reviewed by admin on October 18, 2024 Rating: 5

No comments:

sponsorship

Powered by Blogger.