LDII Gelar Sekolah Virtual Kebangsaan Perdana, Siap Sosialisasikan Nilai Pancasila

DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) akan mengadakan Sekolah Virtual Kebangsaan untuk pertama kalinya pada Sabtu, 23 November 2024.

Program ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara DPP LDII dan MPR RI yang telah ditandatangani pada Selasa, 3 September 2024, di Gedung Nusantara IV, MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat audiensi dengan Ketua MPR RI.

LDII Gelar Sekolah Virtual Kebangsaan Perdana, Siap Sosialisasikan Nilai Pancasila

MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Program Berbasis Blended Learning

Sekolah virtual ini dirancang menggunakan pendekatan blended learning. Pengurus DPP dan DPW LDII DKI Jakarta akan mengikuti secara tatap muka di Kantor DPP LDII, Patal Senayan.

Sementara itu, pengurus harian dan Biro Hubungan Antar Lembaga di DPW, DPD, PC, dan PAC seluruh Indonesia akan mengikuti secara daring.

KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan di kalangan warga LDII.

“Pembinaan kebangsaan menjadi penting karena generasi ini harus terus memahami nilai-nilai dasar negara. Warga NKRI harus memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Chriswanto.

Respon Positif dari DPW LDII Lampung

Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, Aditya, menyambut baik rencana ini. Ia menyatakan bahwa seluruh pengurus LDII di wilayah Lampung siap mengikuti kegiatan tersebut.

"Kami telah menerima undangan dari DPP LDII dan langsung melakukan koordinasi dengan pengurus DPD, PC, dan PAC. Seluruh pengurus hingga tingkat PC dan PAC di Lampung siap berpartisipasi dalam Sekolah Virtual Kebangsaan," jelasnya.

Komitmen LDII dalam Pembinaan Kebangsaan

Program ini menjadi langkah awal LDII untuk menguatkan komitmen dalam mendukung pembinaan karakter kebangsaan. Dengan pendekatan modern dan berbasis teknologi, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat.