Dampak Bencana Hidrometeorologi di Cianjur: 515 Rumah Rusak, 888 Jiwa Mengungsi

Dampak Bencana Hidrometeorologi di Cianjur: 515 Rumah Rusak, 888 Jiwa Mengungsi—Jumlah pengungsi akibat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus bertambah.

Dampak Bencana Hidrometeorologi di Cianjur: 515 Rumah Rusak, 888 Jiwa Mengungsi

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat sebanyak 888 jiwa terpaksa mengungsi.

Para pengungsi tersebar di 11 kecamatan, yaitu Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, Sindangbarang, Sukanagara, dan Pagelaran.

Asep Kusmana Wijaya, Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, menjelaskan bahwa para pengungsi saat ini ditempatkan di aula desa, madrasah, serta rumah kerabat terdekat.

“Kami tidak merekomendasikan penggunaan tenda darurat karena kondisi cuaca dengan curah hujan yang tinggi,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Cianjur juga telah memperpanjang status darurat bencana hidrometeorologi selama satu pekan hingga 18 Desember 2024.

Langkah ini dilakukan mengingat jumlah pengungsi yang terus meningkat. Selama masa darurat, pemerintah menjamin distribusi bantuan kepada para korban, yang bersumber dari dana belanja tidak terduga (BTT).

“Bantuan akan terus disalurkan hingga masa transisi menuju pemulihan,” tambah Asep.

Bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur sejak Rabu (4/12/2024) mencakup banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan amblas.

Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir atau rusak, sementara beberapa ruas jalan lumpuh total akibat ambles atau tertimbun material longsor.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Cianjur, bencana ini terjadi di 27 titik yang tersebar di 18 kecamatan, termasuk Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.

Sebanyak 515 rumah mengalami kerusakan, 288 rumah terancam, dan 544 rumah terendam banjir. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada 85 titik jalan, 4 titik irigasi, dan 8 jembatan.

“Perubahan data masih akan terus terjadi secara bertahap, mengingat situasi cuaca dan kondisi lapangan yang dinamis,” kata Asep Kusmana Wijaya, saat ditemui media di kantornya pada Minggu (8/12/2024).

Pemerintah daerah terus mengupayakan langkah-langkah strategis untuk membantu para korban, termasuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur yang terdampak bencana. Diharapkan, kondisi ini segera membaik seiring dengan upaya pemulihan yang sedang berlangsung.

Dapatkan Informasi Lainnya di Google News