Asal Usul Kata 'Bajingan': Antara Profesi Pengemudi Gerobak Sapi dan Kata Umpatan

Dalam sejarah budaya Jawa, kata bajingan memiliki dua makna yang sangat berbeda: sebagai istilah profesi pengemudi gerobak sapi dan sebagai kata umpatan dengan konotasi negatif. Meski sering dikaitkan, tidak ada hubungan langsung antara kedua makna tersebut.

Asal Usul Kata 'Bajingan': Antara Profesi Pengemudi Gerobak Sapi dan Kata Umpatan

Asal Usul Kata 'Bajingan': Antara Profesi Pengemudi Gerobak Sapi dan Kata Umpatan

Asal Usul ‘Ba Jingan’ Sebagai Profesi

Kata bajingan diyakini berasal dari nama seseorang bernama Mbah Jingan, yang pada masa Kerajaan Mataram Islam dikenal sebagai pelopor penggunaan gerobak sapi untuk mengangkut barang. Mbah Jingan dianggap sebagai inovator, sehingga pengemudi gerobak sapi lainnya sering disebut Mbah Jingan.

Seiring waktu, penyebutan ini mengalami perubahan fonem di lidah masyarakat Jawa, menjadi Ba Jingan. Dalam budaya Jawa, profesi pengemudi gerobak sapi memiliki nilai luhur, bahkan seorang budayawan Jawa menjelaskan bahwa istilah bajingan adalah singkatan dari BAgusing JIwo Angen-angening Pangeran, yang berarti "orang baik yang dicintai Tuhan."

Kata ‘Bajingan’ Sebagai Umpatan

Di sisi lain, kata bajingan sebagai umpatan diperkirakan berasal dari konotasi negatif pada hewan bajing (tupai). Dalam kehidupan agraris masyarakat Jawa, bajing sering dianggap sebagai hama yang merusak tanaman, sehingga kata tersebut memiliki asosiasi dengan sesuatu yang buruk atau tercela.

Beberapa pendapat juga mengaitkan istilah bajingan dalam konteks negatif dengan tulisan Max Havelaar karya Multatuli pada abad ke-19. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Multatuli merujuk pada kebiasaan pengemudi gerobak sapi, apalagi menghubungkannya dengan peran gerobak sapi dalam perjuangan kemerdekaan pada abad ke-20.

Makna Berbeda, Sebutan Sama

Istilah bajingan memang memiliki arti berbeda, tergantung konteks budaya dan sejarah. Dalam beberapa daerah, seperti di masyarakat suku Rote, kata bajingan justru digunakan sebagai ungkapan kekaguman atau apresiasi.

Oleh karena itu, mengaitkan bajingan sebagai profesi dengan bajingan sebagai umpatan tidak hanya keliru secara sejarah, tetapi juga mengaburkan nilai budaya yang melekat pada masing-masing istilah.

Kesimpulan

Kata bajingan memiliki perjalanan sejarah yang unik. Sebagai istilah profesi, ia menggambarkan kontribusi penting pengemudi gerobak sapi dalam budaya Jawa. Sebaliknya, sebagai umpatan, ia memiliki akar yang berbeda dan tidak ada kaitannya dengan profesi tersebut. 

Pemahaman konteks ini penting agar kita tidak salah kaprah dalam memaknai istilah yang memiliki sejarah panjang dan kompleks.


-
-
-
Dapatkan Informasi Lainnya di Google News
Asal Usul Kata 'Bajingan': Antara Profesi Pengemudi Gerobak Sapi dan Kata Umpatan Asal Usul Kata 'Bajingan': Antara Profesi Pengemudi Gerobak Sapi dan Kata Umpatan Reviewed by admin on January 27, 2025 Rating: 5

No comments:

sponsorship

Powered by Blogger.