Pengajian Akhir Tahun LDII Mekarrahayu: Refleksi dan Harapan untuk Generasi Muda

Kepala Desa Mekarrahayu, Iip Saripuloh, bersama istrinya, Aas Aisyah, yang juga anggota DPRD Kabupaten Bandung, menghadiri pengajian akhir tahun yang diselenggarakan PAC LDII Mekarrahayu pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12). Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Baitul A’la, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pengajian Akhir Tahun LDII Mekarrahayu: Refleksi dan Harapan untuk Generasi Muda

Dalam sambutannya, Iip Saripuloh menyampaikan apresiasi atas inisiatif LDII yang mengarahkan generasi muda untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang produktif. “Daripada berkumpul tanpa tujuan, lebih baik kita berkumpul di masjid untuk bersilaturahim,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa acara seperti ini merupakan langkah positif dalam membangun karakter generasi muda. “Acara ini sangat produktif dan bermanfaat bagi umat. Ini adalah contoh nyata kegiatan yang mendukung pembentukan karakter yang baik di masyarakat,” kata Iip.

Iip Saripuloh menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan agama sebagai fondasi utama dalam membangun generasi yang tangguh. Ia menyampaikan komitmen Desa Mekarrahayu untuk terus mendukung program pendidikan agama, termasuk pengajian serentak nasional yang diadakan LDII selama libur semester dan akhir tahun.

“Silaturahmi harus terus dijaga. Insyaallah, saya bersama jajaran desa siap mendukung agenda-agenda LDII yang akan datang,” ungkapnya.

Selain itu, Iip mengapresiasi kemandirian warga LDII dalam melaksanakan berbagai program, termasuk pendanaan yang dilakukan secara mandiri. “Warga LDII sangat mandiri dalam hal sumbangan. Namun, jika ke depannya ada program yang membutuhkan bantuan, desa siap membantu,” tambahnya.

Sekretaris PAC LDII Mekarrahayu, Fauzan Aputra, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mengusung tema “Cerita, Cita-cita, dan Harapan Semangat (Catatan Semesta)”. Tema ini, menurutnya, mencerminkan semangat generasi muda LDII dalam meraih Tri Sukses Generus LDII, yakni alim-faqih, berakhlak mulia, dan mandiri.

“Catatan Semesta memiliki makna mendalam, mengajak generasi muda untuk merefleksikan perjalanan hidup, menetapkan cita-cita, dan membangun harapan untuk masa depan yang lebih baik,” jelas Fauzan.