Cara Masyarakat Menyikapi Isu Fashion Pria
Termasuk Fashion Pria, jamak dari mereka yang memiliki motivasi membeli produk fashion atas dasar ingin:
- Terlihat trendy atau fashionable,
- Terlihat atraktif,
- Memberi kesan kepada orang lain (impress others),
- Simbol penerimaan di sebuah berkelompok atau sosial, termasuk
- Penyaluran kebutuhan psikologis.
Dari beberapa poin tersebut di atas, rata-rata pria ingin menyalurkan kebutuha psikologis; mereka berdandan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri saja. Umumnya, pria akan merasa senang apabila telah berbelanja produk fashion yang diinginkannya, termasuk memperoleh barang baru yang siap untuk dipakai.
Cara Masyarakat Menyikapi Isu Fashion Pria
Pembaca bisa mulai perhatikan kebiasaan para sosok publik tanah air di YouTube terkait fashion pria. Sebagai contoh -di salah satu episode YouTube-nya, Rian Ekky Pradipta atau yang karib disapa Rian d’Masiv – dirinya begitu senang dengan t-shirt atau kaos band favoritnya. Ia akan mengenakannya dan merasa excited meskipun kaos band tersebut harganya terbilang mahal (limited edition) – begitu pula dengan Soleh Solihun.
Itu sekadar contoh dari motivasi para pria saat menyalurkan kebutuhan psikologis berkenaan dengan fashion.
Namun, bila kita amati lebih dalam, semua landasan yang menjadi motif dari jamak pria memutuskan berbelanja produk fashion akan saling berkaitan. Awalnya memang atas dasar memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri tetapi selanjutnya timbul rasa percaya diri. Rasa pede ini yang kemudian akan memunculkan penilaian dari orang lain misalnya penampilannya menjadi menarik dan trendi.
Ada pula yang menimbulkan rasa dilema dari fashion pria ini, mereka saat berpakaian berusaha semaksimal mungkin agar tetap menjadi dirinya sendiri dan di sisi lain mereka ingin nampak menonjol. Pria kadangkala tertuntut untuk berpakaian unik tapi tetap diterima di lingkungannya. Padahal lingkungan tidak sepenuhnya mengharuskan mereka berbeda dalam berpakaian.
Cara Masyarakat Menyikapi Isu Fashion Pria
Hal yang menarik lainnya tentang fashion pria yaitu bila berbelanja produk fashion maka stres bisa hilang. Terdapat efek emosional seperti rasa bahagia dan puas seusai berbelanja. Entah itu kemeja, kaos atau sepatu – pria-pria biasanya memasukkan kebutuhannya dalam wishlist mereka untuk kemudian merencanakan kapan akan berbelanja dengan penuh sukacita.
Menyoal uraian di atas tentang fashion pria, dapat kita tarik kesimpulan bersama bahwa para pria sangat concern dengan penampilannya tanpa menanggalkan karakter asli dirinya. Mereka pun akan selalu berusaha untuk tidak terjebak dalam kubangan pria korban mode. Pria kini semakin faham dengan cara berpakaian yang patut (fashionable) dalam beraktifitas sehari-hari.
Mereka kian mengerti bahwa kesan pertama dari cara berpakaiannya adalah bagian dari menunjukkan identitas dirinya. Begitu pula dengan kegiatan membeli produk fashion, pria-pria sangat suka dan menyadari berbelanja mampu membawa dampak positif; penghilang stres.
Cara Masyarakat Menyikapi Isu Fashion Pria
Bicara membeli produk fashion atau shopping, hari ini ada kebiasaan baru seiring berubahnya perkembangan jaman. Tidak sedikit masyarakat yang melakukan belanja secara daring (dalam jaringan) atau online lewat marketplace.
Dalam sebuah data pun disebutkan, terdapat 80% termasuk pria yang mencari kebutuhan yang dicarinya lewat mesin pencarian di internet. Dan terdapat 75%, pengguna internet mencari barang kebutuhannya termasuk fashion pria dengan menggunakan smartphone atau ponsel pintar.
Nah, pembaca … Apa pendapat Anda terkait dengan uraian di atas tentang Cara Masyarakat Menyikapi Isu Fashion Pria? Silakan beropini di kolom komentar di bawah ya ^ [w1/10-bp]