Dedi Mulyadi diusung menjadi Gubernur Jawa Barat oleh Kader Golkar Kabupaten Bandung
Demikian yang tertulis pada pada sebuah berita khususnya rubrik politik yang terjadi di Jawa Barat yang berhubungan erat dengan Kabupaten Bandung serta Purwakarta. Seperti kita tahu Dedi Mulyadi saat ini tengah menjadi bupati yang terkenal dengan jargon Sate Maranggi-nya – yaitu Purwakarta.
![]() |
Dedi Mulyadi diusung menjadi Gubernur Jawa Barat oleh Kader Golkar Kabupaten Bandung. [foto: Kumparan] |
Waktu itu (Sabtu,8/4) bertempat bertempat di Hotel Sultan Raja, Soreang – jajaran kader dan pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung memberikan dukungan serta sepenuhnya siap memenangkan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jawa Barat. Hal serupa pun sudah pernah dilakukan oleh jajaran kader dan pengurus Partai Golkar Kabupaten Garut.
Dadang Nasser selaku Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung dalam sambutannya menyatakan bahwa, “Dedi Mulyadi merupakan kader Golkar murni yang memiliki mobilitas tinggi dalam membangun kepedulian kepada konstituen bahkan non konstituen.”
Dedi Mulyadi diusung menjadi Gubernur Jawa Barat oleh Kader Golkar Kabupaten Bandung
Yang menjadi pertimbangan dari Dadang Nasser bersama dengan jajarannya, mengingat tingginya mobilitas Kang Dedi – sebutan akrab Dedi Mulyadi sehingga diyakini mampu menyerap aspirasi masyarakat Jawa Barat.
Selain berdasarkan survey, Pengurus Golkar Kabupaten Bandung mempunyai cara lain yaitu dengan melalui indikator berupa aspek sosiologis masyarakat Soreang dan wilayah lain di Kabupaten Bandung yang kental dengan kesundaan yang notabene Purwakarta menerapkan kesundaan itu dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahan di bawah kepemimpinan kang Dedi.
Sementara itu, ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi hanya mampu berterima kasih atas militansi dukungan yang begitu besar di Kabupaten Bandung. Sosok pria yang dikenal sebagai budayawan Sunda ini menjelaskan bahwa, “Keputusan pengurus dan kader DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung untuk mendukungnya adalah aspirasi yang harus diolah melalui mekanisme partai secara internal.”
“Hatur nuhun (terima kasih-red), ini kan masih bersifat aspirasi, saya sendiri belum memutuskan. Terdapat mekanisme partai yang harus dijalankan, seperti; Rapimda Provinsi dan lain-lain. Untuk itu saya akan konsentrasi pada kegiatan yang sifatnya karya sosial serta bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Dedi.
Sumber: Kumparan.Com