Sebelum dilanjutkan artikel tentang Tips Jitu Menjadi Penyiar Radio versi Ronal Surapradja – berikut ini sedikit informasi mengenai sosok Ronal. Lahir di Bandung pada 26 Mei 1977 dengan nama lengkap Ronal Sunandar Surapradja. Pria tegas ini menjadi terkenal sejak mengisi acara variety show genre komedi; Extravaganza di TransTV.
Di dalam YouTube The Soleh Solihun Interview (videonya ada di akhir artikel) yang pertama kali dirilis pada 30 Oktober 2016, sampai hari ini sudah 52.972x ditonton – Ronal Surapradja berbicara tentang serba-serbi siaran di radio. Kami menyimpulkan tontonan wawancara Soleh Solihun bareng Ronal ini bisa menjadi tuntunan karena ada pernyataan yang lebih berkesan sebagai tips atau kiat menjadi penyiar radio.
Siaran radio mampu menambah pengetahuan penyiar karena menjadi penyiar itu harus banyak membaca dibandingkan pendengarnya, harus lebih banyak pengetahuan atau informasi dibandingkan dengan pendengarnya.
“Gimana kita mau menginformasikan sesuatu kepada pendengar kalau kita tidak banyak tahu?” ucap Ronal.
Langkah konkritnya, suami dari Seruni Purnamasari – wanita yang dinikahinya pada 25 Mei 2008 tersebut rajin membaca surat kabar sebanyak 4 koran yang berbeda, seperti; Kompas, Tempo, Republika dan Media Indonesia, begitu pula dengan media online. Dengan melakukan kiat tersebut, penyiar bisa ngobrolnya ke mana-mana. Termasuk melakukan observasi di lapangan setiap hari sehingga Ronal mengakui kalau dirinya jarang bawa kendaraan pribadi ke kantor untuk siaran.
“Gua mah, Leh … Lebih senang naik angkutan umum,” terang Ronal kepada Soleh yang berada di sebelahnya.
Angkutan umum yang dimaksud, bisa ojek pangkalan, ojek online, angkutan umum, mau busway atau jalan kaki. Sebab Ronal memiliki alasan kejadian yang dilihatnya bisa menjadi bahan siaran. Sementara kalau pakai mobil pribadi yang dilihat atau experience-nya hanya sekitar dashboard saja.
“Jadi cerita bisa banyak kalau pakai kendaraan umum,” ujar Ronal.
Semua kiat tersebut guna menghindari partner siaran yang datang ke kantor menggunakan kendaraan pribadi dan di mobilnya pun tidur. Soleh sempat bertanya satu hal penting, “Bisa nggak orang ‘hidup’ dari siaran?”
“Saya buktinya (orang yang bisa hidup dari siaran radio-red),” jawab Ronal dengan tegas.
Menurut Ronal siaran di radio itu seperti mendapatkan fix income karena bekerja sebagai host TV, bisa diberhentikan kapan saja. MC? Menjadi master of ceremony kadang-kadang saja, apalagi menjadi bintang iklan (tidak bisa diharapkan-red).
Dengan menjadi penyiar radio Ronal Surapradja bisa menabung, berkeluarga dan berinvestasi. Kiat lain yang harus dilakukan oleh seorang penyiar adalah menjalani aktifitas dengan menemukan hal-hal yang menyenangkan bersama dengan orang yang tepat.
Bekerjasama dengan orang yang tepat itu apa saja yang dilakukan akan terasa enak, tulus dan jujur. Dengan kondisi seperti itu maka output-nya akan bagus. Sebab, satu sama lain selalu positif. Hal lain yang tidak kalah penting adalah melawan kejenuhan. Caranya adalah dengan memacu diri sendiri untuk bisa terus-menerus kreatif.
“Kreatifitasnya dipacu terus, jangan pernah merasa cukup dan jangan pernah merasa paling hebat,” kata Ronal.
Ronal Surapradja mengakui, “Hanya di musik saya bisa beridealisme-ria.” Hal tersebut disampaikan ketika Soleh merasa heran kenapa di musik serius tidak seperti saat siaran radio. Di radio, penyiar harus mengikuti aturan atau arahan, di televisi harus mengikuti brief, sedangkan di musik sebaliknya alias bebas berekspresi.
“Kenapa? Duit, duit gue, musik, musik gue,” ungkap Ronal.
Di tengah-tengah wawancara Ronal menerangkan sesuatu. Jakarta adalah kota yang sangat menghargai skill dan kemampuan. Apabila Anda punya kedua hal tersebut Jakarta adalah kota yang sangat tepat.
Tips Jitu Menjadi Penyiar Radio versi Ronal Surapradja
Berikut video YouTube lengkap The Soleh Solihun Interview: Ronal Surapradja